Healthy Everyday and Everywhere

Rokok, Gaya Hidup Pembunuh Generasi Muda

Dari berbagai jenis penyakit yang bersumber atau muncul karena ulah manusia sendiri, ada beberapa yang diklasifikasikan sebagai 'kronis' karena mengakibatkan hampir dua kali lipat jumlah kematian di seluruh dunia dibandingkan penyebab kematian lain. Kelompok penyakit yang dikenal sebagai Chronic Non Contaminate Disease (penyakit kronis tidak menular) / CNCD itu telah menimbulkan kekhawatirkan kalangan ilmuwan dan dokter sehingga memunculkan berbagai usaha dan penelitian serius untuk mengatasi penularannya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit-penyakit yang termasuk dalam kategori CNCD adalah penyakit terkait kardio vaskular, diabetes tipe kedua, penyakit kronis terkait respiratori dan beberapa beberapa jenis kanker. Direktur Internasional Institute for Global Health, Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN-IIGH), Eindhoven, Belanda, Simon Chapman, Ph.D, mengatakan CNCD sangat menghawatirkan karena menjadi penyebab sekitar 60 persen kematian di seluruh dunia.

"Lebih mengkhawatirkan adalah penyakit kronis CNCD juga mencatat 44 persen kematian pada pasien berusia muda”

"Tanpa ada upaya untuk menghentikan penularan CNCD, diperkirakan 388 juta penduduk seturuh dunia akan mati karena penyakit ini dalam periode 10 tahun, bahkan sekitar 36 juta penduduk mati pada usia muda tahun 2015," katanya yang ditunjuk menjadi direktur utama Unu-IIGH sejak institut itu didirikan pada 1 Maret 2007 lalu.

Ia mengatakan, dari sudut ekonomi, CNCD memberikan dampak negatif yang dahsyat terhadap produktivitas negara. Diperkirakan dalam waktu 10 tahun mendatang, China, India dan Inggris, masing-masing akan kehilangan US $ 558 juta, US $ 237 juta dan US $ 33 juta akibat kematian warganya yang disebabkan penyakit kronik tersebut.

Faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah kasus CNCD diantaranya adalah rata-rata umur penduduk yang lebih panjang, penggunaan tembakau atau rokok, kurangnya aktivitas fisik dan pemilihan makanan tidak sehat.

Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Budi Utomo, MPH menemukan sebanyak 93,306 penduduk Indonesia meninggal dunia akibat penyakit yang bersumber dari rokok dari 2004 sampai 2007. "Bahkan setiap tahun, lebih 33.000 kasus baru tercatat untuk penyakit jantung, kanker paru-paru dan beragai penyakit kronis lain (sekitar 12,800) yang bersumber dari rokok," katanya.

"Akan tetapi untuk menghentikan kebiasaan merokok adalah satu tantangan besar di negara kita. Penelitian menemukan 49 persen dari pria dewasa (berusia 18 tahun ke atas) merokok, bahkan lima persen diantaranya adalah wanita. Penelitian menemukan jumlah perokok wanita meningkat dibandingkan 20 tahun lalu. Dulu hanya 0.5 persen tetapi kini sudah lima persen. Penyebabnya mungkin karena lebih banyak wanita muda sekarang yang berkarir, profesional dan pengaruh iklan perusahaan rokok, "katanya.

Efek buruk rokok sebagai satu pencetus CNCD menyebabkan ada beberapa negara yang mengambil langkah ketat terhadap barang tersebut untuk mengurangi jumlah perokok di negara mereka.

"Kanada misalnya mencoba mengurangi jumlah perokok di negara mereka dengan menaikkan harga rokok dengan harga yang tinggi, melarang menjual rokok secara batangan dan juga memperbanyak area bebas rokok," katanya.

Ia mengatakan, upaya pencegahan penyakit CNCD terutama rokok dapat digalakkan melalui kerjasama berbagai pihak terkait bidang sains, teknologi, kebijakan dan sosial; dari pemerintah hingga ke lapisan masyarakat bawah.

Sehubungan itu, Simon Chapman mengatakan, pihaknya di UN-IIGH akan melakukan berbagai penelitian dalam bidang kesehatan global, diantaranya kualitas dalam sistem perawatan kesehatan, penelitian penyakit,  pengembangan teknologi informasi dalam kesehatan serta dampak perubahan iklim dan dampak globalisasi terhadap kesehatan. (ek/my)



Rokok, Gaya Hidup Pembunuh Generasi Muda